Karena durabilitas yang baik, pipa HDPE dianggap mampu menjawab semua kebutuhan instalasi saluran air, termasuk untuk kebutuhan limbah dan buangan. Faktanya, produk pipa ini didesain hanya untuk saluran air bersih, berikut 5 alasan produk yang dikenal dengan nama pipa PE-100 ini kurang ideal untuk saluran air limbah.
Baca Juga : Pipa Ideal Untuk Saluran Air Limbah
Tidak sesuai standarisasi perpipaan. Sebagaimana diperkenalkan produk pipa HDPE idealnya digunakan untuk saluran air bersih bertekanan, dan sesuai dengan standard Food Grade. Oleh karena itu, tak jarang kebanyakan brand memberi garis biru pada bagian utama pipa.
Dalam standarisasi perpipaan, penanda garis biru pada pipa biasanya digunakan untuk proses monitoring. Yang artinya saluran pipa digunakan untuk saluran air bersih. Standard tersebut digunakan secara internasional dan digunakan pada banyak tempat, termasuk di Indonesia.
Baca Juga : Mengenal Pipa HDPE
Biaya Instalasi Terlalu Mahal. Secara umum, produk pipa HDPE disambung dengan beberapa metode. Diantaranya Butt Fusion – dengan mesin HDPE, Mechanical Joint – dengan aksesoris khusus (Compression / mechanical Joint) dan Electro fusion yang digunakan untuk saluran gas (Dengan aksesoris dan mesin khusus).
Ketiga cara tersebut sangat efektif, terutama dalam prosedur penyambungan bertekanan dan sesuai standard food Grade. Hanya saja, untuk instalasi saluran air limbah, biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih mahal, ketimbang Anda menggunakan metode solvent cement atau Rubbering Joint yang biasa dilakukan pada produk pipa PVC (Limbah).
Dalam hal pembelanjaan, dengan ukuran yang sama, produk pipa HDPE ditawarkan dengan harga lebih mahal dibanding produk pipa PVC Limbah yang umumnya memiliki tebal dinding tipis. Karena untuk kebutuhan ini, spesifikasi pipa biasanya dibutuhkan dengan tekanan tidak sampai 5 bar (Kg/cm2).
Baca Juga : Kelebihan dan Metode Penyambungan Pipa HDPE
Spesifikasi Produk Terlalu Tinggi. Produk pipa HDPE didesain Tangguh, sebagai sistem pendukung instalasi saluran air bertekanan, tidak mudah rusak dan sesuai standard keamanan bagi kesehatan. Sayangnya kebutuhan tersebut sangat berbanding terbalik untuk kebutuhan saluran limbah dan air buangan.
Dalam kebutuhan saluran air limbah dan buangan, spesifikasi produk plumbing yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Karena saluran yang bekerja dengan dorongan gravitasi. Yang artinya, saluran akan bekerja secara alami, mengalir dari tempat lebih tinggi ke tempat lebih rendah. Kebutuhan tersebut sangat ideal menggunakan pipa PVC.
Baca Juga : Harga Pipa PVC Limbah
Permasalahan Penyumbatan pada Bagian Sambungan. Satu alasan yang membuat produk pipa HDPE tidak ideal untuk saluran air limbah adalah pada metode penyambungan. Khususnya dengan sistem Butt Fusion, mekanisme ini umumnya meninggalkan sekat pada bagian sambungan.
Saat digunakan untuk saluran air bersih, jelas hal ini tidak mengganggu, dan aliran air akan tetap lancar. Namun jika digunakan air dengan potensi pencemaran benda padat besar, kelemahan ini justru akan berisiko mengakibatkan penyumbatan, dengan diawali dengan kotoran yang menempel sedikit demi sedikit.
Proses Instalasi butuh waktu lebih lama. Seperti sedikit dijelaskan di atas, proses penyambungan pipa HDPE umumnya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dengan metode butt fusion, proses instalasi biasa dilakukan minimal 5 menit, dan akan semakin lama untuk diameter pipa yang semakin besar.
Dalam kebutuhan saluran air limbah, proses penyambungan produk pipa PVC umumnya memakan waktu lebih singkat. Baik dilakukan secara solvent cement atau rubbering joint. Keduanya bisa dilakukan hanya beberapa menit, untuk hasil efektif dan efisien.